Pemanfaatan Layanan Telemedik untuk Pencegahan dan Penanganan COVID-19
JAKARTA – Masyarakat dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi telemedik atau telemedicine untuk upaya pencegahan dan
penanganan COVID-19. Melalui telemedik, masyarakat dapat lebih siap
secara dini dalam pencegahan dan penanganan menghadapi penyakit yang
disebabkan SAR-CoV-2 atau COVID – 19.
Kementerian Kesehatan telah
bekerja sama dengan Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi) memanfaatkan
telemedik yang berbasis internet untuk memberikan beberapa pelayanan
terkait virus korona atau penyakit COVID-19. Manfaat itu mulai
penyediaan informasi sebagai upaya edukasi dan kesiapsiagaan hingga
berkonsultasi secara interaktif atau online.
Melalui layanan yang
diakses secara online dengan perangkat gawai dan komputer, berbagai
informasi penting dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, seperti
contoh cuci tangan yang benar, etika batuk maupun physical distancing.
Di
samping itu, layanan ini membantu pemerintah dalam memberikan informasi
COVID-19 yang benar sehingga masyarakat dapat mengantisipasi berita
palsu (hoaks) maupun mengurangi kepanikan.
Manfaat penting lainnya
yaitu pemberian informasi mengenai tingkat risiko warga terhadap
COVID-19.
Melalui layanan ini, masyarakat dapat meminimalkan kunjungan
ke fasilitas kesehatan sehingga isolasi mandiri dan physical distancing
dapat lebih efektif. Cara seperti ini diharapkan dapat membantu
fasilitas kesehatan untuk lebih fokus terhadap penanganan pasien positif
COVID-19.
Bagi masyarakat yang berisiko tinggi pengidap COVID-19, layanan ini terhubung dengan fasilitas kesehatan terdekat maupun
rumah sakit rujukan sesuai dengan protokol resmi pemerintah.
Layanan
telemedik ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Kesehatan dan
Atensi pada Kamis lalu (19/3). Sebanyak dua belas perusahaan digital
yang tergabung dalam Atensi siap untuk bersinergi dengan pemerintah.
Perusahan tersebut DokterSehat, Alodokter, Halodoc, SehatQ, KlikDokter,
Good Doctor Technology Indonesia, ProSehat, Link Medis Sehat, Klinikgo,
Perawatku.id, Aveecena dan Docquity.
Jangkauan layanan telemedik
ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di
wilayah-wilayah terindikasi rawan penyebaran COVID – 19.
Sementara
itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah menggandeng
mitra lain yaitu dua startup anak bangsa Gojek dan Halodoc serta Grab
dan Good Doctor Indonesia untuk memberikan layanan telemedik. Kolaborasi
tersebut tertuang dalam penandatanganan MoU di Kementerian Kesehatan, Senin lalu.
Kerjasama ini akan memudahkan masyarakat untuk
berkonsultasi mengenai gejala kesehatan yang sedang dialami dan
melakukan “self-assessment” atau pemeriksaaan sendiri terkait COVID-19.
Apabila ada dugaan menderita COVID-19, dokter dari aplikasi tersebut
akan berupaya melakukan penanganan dengan meminta pengguna tetap di
rumah, menerapkan isolasi di rumah dan obat yang diresepkan akan diantar
oleh aplikator on-demand ke rumah pengguna. Ini supaya penyebaran
penyakit bisa diminimalisir.
Bila membutuhkan penanganan dan
tindakan lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Mitra dokter
dari aplikasi telah mendapatkan pelatihan dan memiliki pengetahuan yang
memadai sesuai anjuran Pemerintah dan WHO mengenai COVID-19, supaya
bisa memberikan konsultasi yang tepat.
Agus Wibowo
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB
Tidak ada komentar