Dilematis Musim Berburu Ikan Layur di tengah Endemi Covid-19
Agoeshendriyanto.com- Pacitan-Ninik Setyorini Kepala UPT. PPP
Tamperan Kabupaten Pacitan kepada Diskominfo Pacitan (31/03) membeberkan, saat
ini terdapat sekitar 300 nelayan Andon yang datang sebelum tanggal penutupan.
Mereka terus dipantau keberadaan dan kesehatannya.
"Mereka secara rutin
kami periksa, baik kesehatan dan yang lain," ujar Ninik.
Apalagi saat ini adalah musim berburu ikan layur (Trichiuridae Lepturus), memaksa mereka
mengabaikan larangan pemerintah untuk tetap tinggal di rumah sampai keadaan
kembali kondusif.
"Beruntung hasil rapat kemarin memutuskan para juragan
kapal bersedia membantu pemerintah untuk pengadaan desinfektan dan peralatan
lain penunjang kesehatan," lanjut Ninik.
Menurut data terakhir dari UPT PPP Tamperan, dalam sehari
tidak kurang dari dua kapal sekoci yang berlabuh dengan total bongkaran
mencapai 2 ton per kapal.
Keberadaan nelayan yang sudah terlanjur di dermaga Tamperan
dan ditunjang dengan musim ikan layur yang melimpah ini dapat dimanfaatkan
untuk menunjang kebutuhan pangan masyarakat, jika sewaktu-waktu kondisi
penyebaran virus semakin memburuk. "Aman kalau hanya untuk kebutuhan
masyarakat Pacitan," tambahnya.
Tidak dipungkiri, sikap nelayan yang terkadang ngeyel dengan
berbagai larangan pemerintah tidak menyurutkan kewaspadaan jajaran untuk terus
memantau nelayan tersebut.
Bahkan Ninik menegaskan, “setiap nelayan yang keluar masuk
harus melalui prototipe kesehatan yang berlaku, baik cuci tangan hingga tes
suhu tubuh.” (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)
Tidak ada komentar