Fashion dari Sudut Pandang Generasi Milennial
Agoeshendriyanto.com - Muhammad
Devi Hendriyansah menanyakan, "Bagaimana cara menyeimbangkan antara menurunkan
ego gengsi dengan kebutuhan penampilan yang menarik?”. Wardiana Menjawab, " Kembali
pada diri sendiri, bagaimana kita bisa menyikapi perkembangan zaman terutama
dalam fashion yang semakin hari semakin berbeda. Manusia harus memiliki prinsip
hidup, lebih menerima dan rendah hati dan tergantung kesadaran dan prinsip
hidupnya sebagai manusia. Penampilan fashion itu hanya pendukung yang
menentukan menarik atau tidaknya seseorang itu sendiri.
Diskusi berjalan dengan serius saat Shofiatun
Muhajir menanggapi, " dari segi ekonomi kebutuhan manusia tidak terbatas tetapi
kebutuhan itu lambat laun berubah menjadi kebutuhan gengsi bukan kebutuhan akan
manfaatnya."
"Manusia harus akan pujian dan
perhatian. Jadi untuk menyampingkan gengsi pada diri sendiri itu sulit. Apalagi
zaman semakin canggih, " jawab Destri.
Irda salah satu remaja mileneal menambahkan, "Tetapi mengikuti perkembangan
zaman yang semakin hari semakin tidak karuan, berdampak buruk pada pengikutnya
juga. Dapat kita lihat trend dimasa sekarang dapat mengakibatkan kantong kering
juga kecanduan yang berkelanjutan. Dapat dipastikan para pemuda gebyarnya dunia
tidak akan mendapatkan kebahagiaan melainkan kepuasan saja."
Diskusi semakin menarik disebabkan terjadi perbedaan pendapat dimana Destri
mulai menyanggah, "Menurut pengamatan saya ketika manusia hidup di kota pasti yang
diutamakan pujian dan perhatian. Beda dengan yang ada di desa dia bisa
menerapkan prinsip hidup."
Mita remaja yang menekuni dunia fashion menambahkan, "Kalau menyeimbangkan agak susah
karena perkembangan zaman sendiri tidak ada habisnya. Mungkin pila pikir
manusia sendiri, mana yang jauh lebih baik dibutuhkan mana yang hanya bisa
menjadi pendorong kata butuh. Menarik tidak harus mewah dalam berpenampilan
sekalipun, tapi bagaimana seseorang berpenampilan berbeda dengan yang lain. "
Selanjutnya,
(Isma Naimawati) bertanya, "Adakah dampak positif dari industri fast fashion
tersebut?"
Mulkayat menjawab," dDampak fast fashion ada, yaitu dampak
positifnya hanya dimiliki oleh yang memproduksi, kenapa begitu? Karena fast
fashion ini sekali produksi menghasilkan jumlah dalam skala besar dan sangat
cepat laku dipasaran sehingga memberikan dampak positif bagi produsen."
Wardiana
yang menjadi moderator diskusi menambahkan, "ada dampak positif, yaitu bagi penggunanya sendiri adalah bisa
menonjolkan jati diri yang dimiliki, dilihat dari segi positif pengaruh
perkembangan fashion model-model fashion terbaru bagi para remaja menjadi
percaya diri, kedua mampu berhemat bagi remaja yang berpikir positif tidak
perlu membeli barang-barang mewah yang penting pantas untuk dipakai dan
terakhir be confident artinya fashion bukan berarti pakaian mahal dari desainer
terkenal bagi mereka yang berpikir positif
menurut desainer papan atas, fashion styles adalah mengubah sesuatu yang
sederhana menjadi kreativitas. "
Pertanyaan ketiga dari Suangga Nur R, "terkait
dengan fashion, sebenarnya seberapa besar peran media siosial mengubh trend
fashion untamanya anak muda milenial
hingga saat ini yang serba digitalisasi? "
Mulkayat menjawab, "perkembangan
fashion busana dari zaman ke zaman tidak lepas dari tuntutan gaya hidup manusia
serta pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Media menjadi salah
satu bagian yang begitu penting dalam perkembangan fashion. Adanya media, orang
bisa tahu fashion apa yang sedang trend atau populer di zaman ini. Media itu
sendiri memiliki arti besar dalam perubahannya. Hal ini bisa dilihat dari fakta
bahwa kebanyakan orang akan bersandar pada media untuk mengetahui fashion apa
yang cocok untuk dikenakan atau untuk dikenakan atau sekedar up to date dengan
mengetahui fashion mana yang sedang populer sehingga dapat mengikuti zaman."
Rima Damayanti menambahkan,"Jika dikaitkan dengan digitalisasi dan anak muda
milenial saat ini tentunya media sosial memiliki peran yang besar untuk tren
fashion karena pada saat ini anak muda tidak lepas dari media sosial yang mana
dalam media tersebut dapat mengakses berbagai gaya, model, fashion, yang sedang
tren bahkan mengaksesnya hingga jangkauan luas. Tentunya akan sangat
berpengaruh."
Mita menambahkan, " pPerannya sangat besar sekali. Karena banyak
yang tidak terdapat dimedia massa dll. Semua berlomba-lomba mempromosikan
produk fashion secara semenarik mungkin agar para anak muda millenial tergiur
dengan semua. Cara mengakses gampang sekali, sekarang dimudahkan dengan belanja
online .makanya peran media sosial sangat mudah sekali dan fashion sendiri
sangat pesat perkembangannya. Jadi apa yang mereka lihat sekarang bisa
dikatakan fashion itu trendy menurut mereka."
Selanjutnya Isma Nimawati
kembali bertanya," pPembuatan tas laptop dan tas yang anti air sebagian besar
dibuat dengan bahan Poliester (terdapat di ppt bagian dampak) dapat memberi
keuntungan bagi penggunanya. Bukankah itu termasuk dampak positif?"
Wadiana
menjawab, "jika pengguna menggunakan fashion sebagai penunjang hidup dengan
kebutuhan yang baik, maka akan berdampak positif. Tetapi jika dipakai
sebaliknya maka akan menimbulkan dampak negatif."
Irda menanyakan, " apakah
semua orang beranggapan bahwa fashion menjadi penunjang terbaik bagi kehidupan ? Jika dilihat dari gaya hidup anak remaja seperti saat ini?".
Wardiana
menjawab, " tidak semua beranggapan seperti itu. Ada yang beranggapan bahwa
fashion segalanya bagi para kalangan remaja untuk menampilkan atau menonjolkan
gengsi bukan atas rasa syukur berpenampilan.lebih berhati-hati dalam berpikir
jika membeli sesuatu, apalagi sekarang berpikir hanya mengandalkan ego dan
gengsi."
"Tidak semua orang beranggapan begitu, tergantung
prinsipnya, kalau dilihat dari kehidupan remaja di lihat saja di lapangan.
Fashion menjadi penting karena kebutuhsn gengsi tadi., " tambah Sofia.
Mita juga menambahkan, "tidak menurut saya, semua orang berbeda-beda. Karena penunjang terbaik adalah
inerbeauty. Kekuatan dari dalam diri yang muncul karena kebaikan. Pengaruh
budaya yang semakin berkembang, yang dipikirkan hanyalah kesenangan dunia saja.
Apalagi remaja sekarang hanya memikirkan kesenangan tanpa memikirkan yang lain
yang lebih penting."
"Pengaruh budaya yang semakin berkembang," tambah Irda. Selanjutnya (Yunita Indah W) bertanya, "bagaimana kiat Wardiana dan Mita sebagai publik figur untuk mengantisipasi gengsi dalam berpenampilan?" "Kembali pada prinsip awal, memang semua itu kebutuhan. Tetapi, memanfaatkan pakaian yang lama yang masih bagus dan masih bisa digunakan. Kenapa harus membeli baru atau mengikuti trend? Berpikir yang lebih dewasa, berpikir kedepannyanya lagi. Alangkah baiknya lebih baik membeli kebutuhan yang penting lainnya dan lebih baik menjadi diri sendiri saja daripada menjadi orang lain, "jawab Wardiana
"Pengaruh budaya yang semakin berkembang," tambah Irda. Selanjutnya (Yunita Indah W) bertanya, "bagaimana kiat Wardiana dan Mita sebagai publik figur untuk mengantisipasi gengsi dalam berpenampilan?" "Kembali pada prinsip awal, memang semua itu kebutuhan. Tetapi, memanfaatkan pakaian yang lama yang masih bagus dan masih bisa digunakan. Kenapa harus membeli baru atau mengikuti trend? Berpikir yang lebih dewasa, berpikir kedepannyanya lagi. Alangkah baiknya lebih baik membeli kebutuhan yang penting lainnya dan lebih baik menjadi diri sendiri saja daripada menjadi orang lain, "jawab Wardiana
Terakhir Afifah Asma N bertanya, "apakah sudah
menerapkan hidup dengan fashion bukan sebagai sarana untuk menampilkan sisi
penampilan dan gengsi?" "Sudah menerapkan, sekarang lebih
berpikir lagi, untuk kebutuhan yang lainnya yang jelas lebih penting. Berusaha
dan memposisikan diri sendiri agar tidak terbawa atau terpengaruh oleh
lingkungan," jawab Wardiana.
Definisi
berpenampilan ideal adalah berpenampilan yang apa adanya, tidak
harus wah yang penting sopan dan pantas dipandang oleh orang lain, sebab orang
lain yang menilai. Saya lebih suka berpenampilan yang apa adanya, simple tidak
harus bermerk dan mewah. Jam tangan yang saya kenakan hanya sebagai penunjang
saya dan tidak terlalu mahal. Kacamata dan kalung sebagai pelengkap atau
aksesoris saja. Memanfaatkan pakaian yang lama, yang masih bisa untuk dipakai
dan nyaman untuk dipakai. Pakaian yang membuat nyaman akan menjadikan seseorang
lebih percaya diri dalam berpenampilan. Harus bisa menyikapi perkembangan zaman
dan bisa memposisikan diri sendiri karena pengaruhnya faktor lingkungan
Penulis: Wardiana, Mutohar, Mulkayat
Publisher: Prabangkaranews Media Group
Tidak ada komentar