Novel jangir Bali Kental Nilai Kearifan Lokal
Agoeshendriyanto.com - Pacitan - Novel yang berjudul “JANGIR BALI” karya Nur Sutan Iskandar
ini termasuk salah satu novel angkatan balai pustaka yang tergolong sebagai
novel sastra nostalgia. Adapun ciri-ciri novel angkatan balai pustaka yaitu
sebagai berikut:
- Teknik penokohan dan perwatakannya menggunakan analisis langsung.
- Alur ceritanya bersifat romantis.
- Pertentangan paham antara kaum tua dengan kaum muda. Kaum tua mempertahankan adat lama, sedangkan kaum muda menghendaki kemajuan menurut paham kehidupan modern.
- Latar cerita pada umumnya menggunakan latar daerah, pedesaan, dan kehidupan daerah.
Novel “ JANGIR BALI” karya Nur Sutan Iskandar ini bertemakan tentang
seorang laki-laki yang mempertaruhkan cita-cita dan juga cintanya. Awal kisah
dari novel ini yaitu ketika ada pertunjukan Tari Jangir Bali. Dua insan saling
jatuh cinta, tapi situasi memisahkan mereka.
Seorang pemuda bernama Raden Panji
Susila seorang keturunan bangsawan yang berasal dari bangkalan Madura yang
dipercaya untuk menjadi guru karena kepintarannya di Taman Siswa, Singaraja
Bali. Pemuda tersebut tertarik dengan
seorang gadis penari bernama Putuasih yang cantik jelita.
Cinta sejati
mereka tidak pernah mati walaupun terpisah dan mengembara ke berbagai tempat.
Akhirnya setelah sekian lama terpisahkan mereka akhirnya dipertemukan kembali
pada acara yang sama yaitu ketika ada pertunjukan Tari Jangir Bali. Raden Panji
Susila akhirnya menikahi Putuasih dan
hidup bahagia.
Dari kisah novel “JANGIR
BALI” ini amanat yang dapat kita
petik yakni:
- Kesetiaan, kejujuran dan kebenaran akan senantiasa mendapat cobaan.
- Jangan pernah menyerah dan putus asa untuk menggapai cita-cita.
- Segala rintangan yang ada, harus dijadikan cambuk untuk terus maju.
- Cinta datang tidak memandang pangkat dan derajat seseorang.
Publisher: Prabangkaranews Media Group
Tidak ada komentar