Hari Menuai, Karya Amir Hamzah
HARI MENUAI
Karya Amir Hamzah
Lamanya sudah tiada bertemu
Tiada kedengaran suatu apa
Tiada tempat duduk bertanya
Tiada teman kawan beberita
Lipu aku diharu sendu
Samar sapur cuaca mata
Sesak sempit gelanggang dada
Senak terhentak raga kecewa
Hibuk mengamuk hati tergari
Melolong meraung menyentak rentak
Membuang merangsang segala petua
Tiada percaya pada siapa
Kutilik diriku kuselam tahunku
Timbul terasa terpancar terang
Istiwa lama merekah terang
Merona rawan membunga sedan
Tahu aku Kini hari menuai api
Mengetam ancam membelam redam
Ditulis dilukis jari tanganku
Hari menuai adalah salah satu karya sastra dalam bentuk puisi karya Amir Hamzah. Adanya Amir Hamzah sebagai sastrawan dengan karya-karya yang dibuatnya menjadikan seorang Amir Hamzah dikenal sebagai tokoh penting pada masa pujangga baru dalam sastra Indonesia.
Salah satu puisi karya Amir Hamzah berjudul Hari Menuai diatas termasuk dalam karya sastra angkatan pujangga baru. Karya sastra angkatan pujangga baru memiliki karakteristik umum.
Berikut adalah karakteristik dari karya sastra angkatan pujangga baru :
- Mengangkat karya nya dari masalah kehidupan
- Karya nya sudah berbentuk baru bukan seperti karya lama.
- Mengutamakan ekspresi perasaan
- Bentuk karyanya lebih bebas dari karya lama
- Menggunakan kata-kata yang estetis
Puisi karya Amir Hamzah ini penyair mengangkat tema kesedihan, yaitu tentang kesedihan yang dialami oleh si penyair karena rindu dengan teman lama yang sekarang sudah tidak ada kabar lagi, bahkan sudah tidak bisa berkeluh kesah, dan bertukar cerita, sekarang ia tidak ada semangat dan hanya tinggal keadaan penuh kesuraman.
Di dalam puisi tersebut adanya kesibukan teman lamanya yang membuat semua terlupakan hingga berfikir apa yang salah dengan diri si penyair hingga membuat tidak percaya diri dalam menjalani kehidupannya ia sulit untuk dijelaskan dan ia hanya bisa mengungkapkan kehidupannya kini lewat tulisannya.
Adapun amanat yang dapat dipetik dari puisi “ Hari Menuai ” adalah :
- Jika kita kehilangan teman, pasti kita akan sedih karena kita tidak bisa bertukar cerita, tidak bisa berkeluh kesah dengan bertukar cerita dan berkeluh kesah hati kita akan merasa tidak terbebani. Teman sejati dalam suka dan duka. Bukan pada saat gembira datang. Namun pergi atau meninggalkan kita saat kita bersedih.
- Kesibukan bukan suatu alasan untuk saling melupakan. Sesibuk apapun luangkanlah waktu untuk bertemu dengan salah satu teman kita, ataupun anak-anak kita tercinta ataupun saudara kita tercinta.
- Sekarang ini yang menjadi sebuah problem besar khususnya dalam meluangkan waktu untuk mendidik dan merawat anak-anak tercinta. Jangan sampai karena kesibukan kita kita serahkan kepada orang lain. Nanti kita kan rugi. Jiwa anak harus kita lukis dengan untaian lukisan terindah agar kelak mereka dapat hidup mandiri dan selalu beribadah kepada Tuhan Yang maha Kuasa.
- Teman tempat kita untuk bertukar cerita dan semangat untuk menjalani hidup karena teman yang baik pasti akan memberikan suatu motivasi sehingga berpengaruh baik bagi kehidupan kita. Dan kita pun biar tidak dianggap sombong.
Tidak ada komentar