Ahmad Muzani; Gerindra Minta Maaf ke Jokowi, Wapres dan jajaran Kabinet Indonesia Maju
PEWARTA_NUSANTARA || JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara terkait penetapan tersangka mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP) dan mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster (benur).
Hal ini disampaikan Muzani melalui Gerindra TV yang tersebar di kalangan media, sekitar pukul 18.00 WIB.
"Menanggapi
peristiwa Rabu, 25 November 2020 di Bandara Soetta yang menimpa Edhy
Prabowo, maka DPP Gerindra merasa perlu menyampaikan hal-hal sebagai
berikut," kata Muzani dalam video keterangannya, Jumat (27/11/2020) yang dirilis okezone.com.
Muzani
menyampaikan, Gerindra menghormati sepenuhnya proses hukum yang
dilakukan KPK terhadap dugaan yang dilakukan Edhy Prabowo, karena itu
Gerindra percaya sepenuhnya dalam menangani masalah ini kepada KPK bahwa
persoalan ini akan ditangani secara transparan, baik, cepat, dan pada
akhirnya masyarakat akan dapat mengetahui masalah ini secara jelas duduk
masalahnya.
"Namun demikian kami juga berharap agar asas hukum
praduga tak bersalah tetap dihormati, tetap dinjunjung tinggi karena itu
upaya untuk menyediakan bantuan hukum terhadap Edhy Prabowo harus
dihormati sebagai upaya untuk menjernihkan persoalan-persoalan yang
dituduhkannya," ujarnya.
Wakil Ketua MPR RI ini
juga menyampaikan maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil
Presiden (Wapres) Maruf Amin, dan jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Pihaknya percaya bahwa kejadian ini tidak akan mengganggu proses
pemerintahan Jokowi-Maruf
"Kepada yang
terhormat Presiden RI Joko Widodo, yang terhormat Wapres Maruf Amin,
serta seluruh kabinet indonesia maju, kami menyampaikan permohonan maaf
yang sebesarnya atas kejadian ini," ucap Muzani.
"Kami
percaya sepenuhnya kejadian ini tidak akan mengganggu proses
pemerintahan Jokowi-Maruf, kami berharap seluruh kegiatan pemerintahn
tetap berjalan sebagaimana biasa, pelayanan terhadap masyarakat,
pembangunan seperti arahan presiden tetap berjalan sebagaimana yang
direncanakan sebelumnya," sambungnya.
Anggota
Komisi I DPR ini menuturkan, dalam menghadapi persoalan ini, Edhy
Prabowo sudah mengajukan pengunduran dirinya, baik sebagai Menteri KKP
dan sebagai Waketum Partai Gerindra. Dan DPP Partai Gerindra ini telah
menerima surat pengunduran diri Edhy Prabowo dan sekarang ini, surat
tersebut sedang diteruskan kepada Ketua Dewan Lembina Partai Gerindra
Prabowo Subianto
Muzani menambahkan, Partai
Gerindra juga masyarakat luas yang telah memberikan perhatian yang besar
terhadap persoalan ini, Gerindra menghaturkan terima kasih kepada
seluruh masyarakat dari berbagai macam lapisan atas respon yang
diberikan oleh saudara-saudara sekalian.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini,
terutama kepada masyarakat keluatan dan perikanan, kami menjadikan
peritiwa ini sebagai pembelajaran yang berharga bagi kami untuk
mengelola stiap kepercayaan yang diberikan oleh kami," pintanya.
"Kepada
seluruh kader Partai Gerindra, di manapun sodara berada dan seluruh
pengurus Partai Gerindra di tingkat ranting, desa-sesa dan
kelurahan-kelurahan. Di tingkat PAC, kecamatan, ditingkat
kabuparen/kota, DPC-DPC, di tingkat provinsi, DPD dan ditingkat DPP
pusat, serta kader gerindra yang ada di luar negeri," demikian Muzani.
Tidak ada komentar