Dirjen Dikti Nizam, Peluang Investasi di Pendidikan Tinggi
PEWARTA_NUSANTARA || Bali - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam menghadiri forum investasi yang bertajuk "Rethinking and Reinventing Bali Post Covid-19," yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerja sama dengan Bank Indonesia, pemerintah daerah, kementerian dan lembaga, Jumat (26/03).
Acara yang digelar di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort ini
bertujuan untuk meningkatkan kerja sama luar negeri serta menarik
investasi untuk sektor pariwisata, kesehatan, pendidikan dan
infrastruktur Bali sebagai bentuk diversifikasi ekonomi.
Dalam
diskusi panel, Nizam menyampaikan tentang peluang investasi di
pendidikan tinggi. Hal ini dapat diupayakan melalui program Kampus
Merdeka yang nantinya diharapkan dapat melahirkan lulusan perguruan
tinggi yang mampu menjawab tantangan global maupun permasalahan yang ada
di masyarakat. Adanya kebijakan Kampus Merdeka memberikan kesempatan
mahasiswa untuk kuliah di luar program studinya.
"Sekarang
dengan adanya Merdeka Belajar-Kampus Merdeka kita dorong agar mahasiswa
bisa mengasah potensi yang dimiliki di program studi lain yang setara
dengan 20 sks," ucapnya.
Nizam menambahkan bahwa dalam program
magang Kampus Merdeka, selama pandemi Covid-19 ini, mahasiswa juga bisa
menjadi sukarelawan dalam program desa wisata.
"Mahasiswa dapat
berpartisipasi dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat di pedesaan atau daerah
terpencil untuk mengembangkan perekonomiannya atau pengembangan
infrastruktur di wilayah tersebut," tuturnya.
Lebih lanjut Nizam
juga memaparkan tentang investasi dan peluang kolaborasi yang bisa
dilakukan antara lain dengan pembukaan universitas kelas dunia,
publikasi dan penelitian bersama, magang di industri, micro credential,
pengembagan kurikulum, beasiswa, konsorsium universitas, pembelajaran
daring selama pandemi, pertukaran mahasiswa, dan program sabbatical
leave (merenung) bagi profesor.
Menutup paparannya, Nizam
mengatakan bahwa digitalisasi dalam pendidikan juga sangat penting.
Kemendikbud juga mempercepat transformasi digital melalui program Kampus
Merdeka.
Untuk mendukung hal tersebut Kemendikbud juga telah
memberikan 3 sampai 5 juta laptop kepada mahasiswa di perguruan tinggi,
dan juga telah memberikan akses broadband ke sekolah dan kampus, dengan
jaringan 4G dan 5G untuk 380.000 sekolah.
Pada kesempatan yang
sama, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar
Panjaitan menyampaikan bahwa setahun lebih pandemi Covid-19 telah
berlangsung. Seiring dengan berjalannya distribusi vaksin, sektor
pariwisata di berbagai belahan dunia perlahan bangkit, tidak terkecuali
di Indonesia. Provinsi Bali sebagai ujung tombak pariwisata Indonesia
mulai menggerakkan berbagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
"Pemerintah
memahami betul bahwa Provinsi Bali yang 52 persen PDB-nya berasal dari
sektor pariwisata mengalami kontraksi ekonomi selama pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Bali menjadi salah satu daerah pariwisata yang mendapat
perhatian lebih, terutama dalam hal percepatan pemulihan ekonomi,"
jelas Luhut.
Turut hadir dalam acara ini adalah Menteri
Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Wakil Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Gubernur Bali Wayan Koster,
Kepolisian Bali, jajaran BUMN, Himpunan Bank Negara (Himbara), serta
pelaku usaha swasta dan ekosistem digital. (YH/DZI/FH/DH/NH/SH/SMY)
Komentar
Posting Komentar